“S A B T U” hari favorit yang senantiasa kunanti salama 5 tahun ni, Sabtu memberikan begitu banyak kebebasan, tidur sepuasnya, kajian, rihlah, pulang kampung, kerja separuh hari, malam mingguan … banyak hal yang bs dilakukan hari sabtu, sedangkan minggu,,, seru juga, tapi Minggu mengantarkan pada hari senin yg membuat kita harus2 bener2 ngumpulin energi dan beraktivitas normal “open the eye, mind, and back to real world”.
Disini “T A I W A N” setiap hari memiliki cerita yang unik,
hari ini “jumat” ada kisah yang benar2 membuatku berfikir ,
Hari ini begitu bangun tidur yang kuingant adalah aku ingin sholat jumat masjid di Kaohsiong. Di Taiwan hanya ada 5/6 masjid dan salah satunya yang terdekat adalah di Kaohsiong. Butuh waktu 1,5 jam (BUS – Local Train – Kereta Bawah Tanah/ MRT) ato bisa juga 2 jam (Jalan – Bus – Local Train – MRT).
Disini waktu begitu berharga, telat 1 menit berarti kita harus nunggu selama 1 jam utk bus, sedangkan kereta its ok karena setiap 15 ato 30 dengan beraneka pilihan siap mengantar keliling Taiwan. Hari ini begitu beruntung, Bis telat 11 minit dan itu kejadian super langka yang menyelamatkanku hari ini “sedikit lebay tp sesuatu bangetttt”,
Sepanjang perjalanan menuju Masjid, aku melihat sosok yang bener2 menginspirasi untuk lebih banyak berusaha dan berdoa. Dimulai dari sepasang gadis kecil yang entahlah apakah mereka sepasang kekasih ato just friends, disini lumayan bebas, asalkan tidak mengganggu org lain its ok, entah itu menunjukkan kemesraan di muka umum, pasangan sesama jenis ato trand pakaian yang mungkin jarang ditemui di Indo. Kecanggihan teknologi yang membuat autis dengan dunia sendiri, sehingga no reken dg orang disekitarnya. Beberapa pelajar yang pulang sekolah, aku melihat mereka begitu optimis dg kehidupan, semoga 10 tahun kedepan Taiwan sejuk dengan syariat islam sebagai gaya hidup dan pedoman.
Turun dari kereta dan pindah ke kereta bawah tanah, aku duduk bersanding dg seorang laki2 brkulit hitam, dalam pikiranku mungkin dia muslim gambia, setelah 20-30 menit akhirnya sampai di weiwuying. dugaanku benar dia turun di stasiun yang sama dengan ku. Dari MRT aku jalan ke masjid, dan amazing banget ada laki2 kulit putih di belakangku. sampai dimasjid lumayan shock … dia benar ke masjid.
Sampai di masjid, di jamaah putri yang kutemui beberapa sosok yang kebanyakan sudah tua, melihat semangat mereka rasanya benar2 malu, setiap jumat hanya bs sholat di study room ato di mushola kecil. khudbah disana menggunakan bahasa cina, kadang2 terselip bahasa arab , ayat Al Quran dan hadist. dari sekian panjang khudbah dari imam yang kutahu hanya bacaan sahadat dan hadis 1 tentang niat. Beda banget khodbah disini dan di Indo, disini imam bener2 seperti motivator penguat untuk smua muslim di taiwan. alhamdulillah sholat jumat hari ini jamaah putra 4 shaf dan putri 1 shaf. terdiri dari barmacam negara yang bisa kulihat dari warna kulit, rambut dan postur tubuh.
Masih teringat ketika di Indo beberapa golongan masih sibuk dengan memdebat beberapa gerakan sholat yang berbeda yang itu adalah hal furu’, saling meyerang dalam forum dan hanya mengunggulkan golongannya sendiri, ketika baju menjadi hal yg santer dibahas. coba mereka melihat kami yang ada disini, segala perbedaan membuat indah. tak ada yang mempermasalahkan ttg gereakan sholat selama itu bukan hal yg dasar, saling toleransi itulah kuncinya. Begitu banyak waktu yang terbuang hanya utntuk membahas perbedaan, andai ada sedikit waktu utntuk bs saling mengingatkan mungkin jamaah shalat hari ini akan bertambah shafnya, karena masih banyak yang butuh sentuhan islam dengan tindakan nyata, bukan dengan debat kusir yang meninggalakan permusuhan.
Hari ini shoalat diakahiri dengan bersalaman, subhanalloh begitu hangat setiap orang mengucapkan salam dan mengulurkan tangan mereka. selama di Taiwan yang kurindukan adalah lantunan salam dari mulut saudara seiman yang baru pertamaa kujuampai hari ini.
Berjalanlah kebumi Alloh yang luas ini, karena masih banyak saudara kita yang membutuhkan celupan iman dalam hati mereka.
i love friday,
Rabb thanks
irulirulirul 